Wednesday 19 October 2011

KEHANCURAN TEORI SEJARAH MARXIS


KEHANCURAN TEORI SEJARAH MARXIS


Karl Mark, bapak pendiri Komunisme, sangat terpengaruh oleh gagasan Dawin, dan meng-gunakan gagasan ini untuk menjelaskan proses dialektik sejarah. Menurut Marx, masyarakat menempuh tahapan-tahapan yang berbeda dalam sejarah, dan yang menentukan tahap-tahap tersebut adalah perubahan dalam sarana produksi dan hubungan-hubungan produksi. Berda-sarkan pandangan ini, ekonomi menjadi penentu segala sesuatu yang lain. Sejarah melewati beberapa tahapan evolusi: Masyarakat primitif, masyarakat budak, masyarakat feodal, masyarakat kapitalis, dan masyarakat Komunis sebagai tahapan yang terakhir.

Namun, sejarah telah membuktikan sendiri bahwa periode evolusi yang dikemukakan Marx ternyata keliru. Tidak ada masa dalam sejarah masyarakat manapun yang melalui tahapan evolusi sebagaimana yang dikemukakan Marx. Sebaliknya, berbagai sistem yang diyakini Marx terjadi melalui serangkaian tahapan tertentu, malah dapat terjadi dalam waktu yang bersamaan dan dalam masyarakat yang sama pula. Di saat satu wilayah dari suatu negara sedang mengalami sistem yang menyerupai masyarakat feodal, sistem kapitalis berlaku di wilayah lainnya dalam negara yang sama. Jadi, pernyataan bahwa tahapan dari satu sistem ke sistem berikutnya mengikuti pola evolusi sebagaimana yang dikemukakan oleh Marx dan teori evolusi tidak dapat dibuktikan sama sekali.

Sebaliknya, tak satupun ramalan Marx tentang masa depan menjadi kenyataan. Akhirnya disadari bahwa teori-teori Marx tidak dapat diterapkan dalam waktu 10 tahun setelah kematiannya. Marx menyatakan bahwa secara bergantian, negara-negara maju kapitalis akan mengalami revolusi Komunis. Namun, periode ini tidak pernah terjadi. Lenin, salah seorang pengikut setia Marx, mencoba menjelaskan mengapa revolusi ini belum juga terjadi, dan kemudian membuat ramalan lain bahwa revolusi Komunis akan dialami oleh negara-negara Dunia Ketiga. Namun, sejarah membuktikan ketidakbenaran seluruh pernyataan Lenin. Di masa kini, jumlah negara-negara yang berada di bawah kekuasaan Komunisme dapat dihitung dengan jari tangan sebelah. Selain itu, Maxisme menggunakan kekerasan di setiap wilayah di mana mereka meraih kekuasaan, dan ia berkuasa bukan melalui gerakan yang didukung masyarakat luas, seperti yang diakuinya, melainkan dengan kekuatan diktator.

Singkatnya, sejarah yang baru saja berlalu benar-benar membuktikan kekeliruan periode evolusi sejarah sebagaimana perkiraan filsafat Marxis. Teori seperti "dialektika sejarah" dan "evolusi sejarah" dalam berjilid-jilid buku yang ditulis oleh para ideolog materialis seperti Marx dan Engels, hanyalah hasil khayalan mereka.

http://www.harunyahya.com/indo/buku/bencana01.htm
 ·  · Share

No comments:

Post a Comment